Friday 20 February 2015

Teori Persamaan Drake dan 1.000.000 peradaban di galaksi

Teori Persamaan Drake dan 1.000.000 peradaban di galaksi
Oleh : Kanzia Rahman


Frank Drake, seorang radio astronomer di tahun 1961 mengeluarkan teorinya yang disebut Persamaan Drake, atau disebut juga dengan Persamaan Green Bank


Lebih dari seorang radio astronomer, pria kelahiran 28 Mei 1930 ini adalah seorang Professor di bidang Astronomi dan Astrofisika di University of California, Santa Cruz. 

Konferensi Green Bank, 1961. Drake mengeluarkan teori ini dan menjadi topik pembicaraan pada konferensi tersebut. Teori ini berdasar pada data-data dan perkiraannya.



Catatan : N  = Jumlah Peradaban yang dapat dihubungi di galaksi milky way
                  R* = Tingkat rata-rata pembentukan bintang di galaksi milky way
                  Fp  = Pecahan bintang-bintang tersebut yang punya planet
                  Ne  = Jumlah rata-rata planet yg dapat mendukung kehidupan per-bintang yang punya planet
                  Fl  =  Pecahan planet yang bisa mengembangkan kehidupan
                  Fi   = Pecahan planet yang bisa mengembangkan kehidupan cerdas
                  Fc  = Pecahan planet yang mampu/telah mengembangkan teori untuk mengirim sinyal ke luar angkasa
                  L    = Lama waktu yang diperlukan peradaban untuk mengirim tanda ke angkasa

Jika anda bingung, mudah untuk dianalogikan seperti ini.

R* : Banyaknya bintang di galaxy
Fp  : Banyaknya bintang yang memiliki planet
Ne : Banyaknya planet yang bisa ditempati
Fl  : Banyaknya planet yang bisa ditempati dan dijadikan tempat tinggal atau habitat
Fi   : Banyaknya planet yang telah mengembangkan kehidupan yang lebih cerdas dari bumi
Fc   : Banyaknya planet yang mampu mengirim sinyal ke luar angkasa
L    : Lama waktu yang dibutuhkan sebuah peradaban untuk mengirim tanda ke angkasa

Setelah kita mengetahui arti dari simbol-simbol diatas, Drake membuat sebuah perkiraan.

R* = 10/tahun (10 bintang terbentuk per tahun)
fp = 0,5 (setengah dari semua bintang akan punya planet)ne = 2 (bintang dengan planet akan punya 2 planet yang mampu mendukung kehidupan)fl = 1 (100% planet yang mampu mendukung kehidupan akan mengembangkan kehidupan)fi = 0,01 (1% di antaranya merupakan kehidupan cerdas)fc = 0,01 (1% di antaranya mampu mengembangkan teknologi untuk mengirim tanda ke luar angkasa)L = 10.000 tahun

N = 10 X 0,5 X 2 X 1 X 0,01 X 0,01 X 10.000 = 10.

Dari perkiraan Drake ada 10 peradaban yang dapat dihubungi oleh bumi, namun membutuhkan 10.000 tahun lamanya.

Nilai R diambil dari data-data astronomi, nilai Fp sebenarnya kurang pasti, namun lebih pasti/mutlak daripada angka-angka yang muncul selanjutnya. Ne diambil dari sistem tata surya kita, namun tidak berlaku apabila tidak ada kehidupan selain bumi di tata surya kita, selain itu, ada juga kemungkinan adanya kehidupan di planet-planet gas. Angka Fl sendiri sangat pasti, bercermin pada bumi. sementara nilai fi dan fc menjadi sebuah relativitas karena acuan yang dijadikan oleh Drake adalah bumi.

Jika dikaitkan dengan waktu sekarang, maka 

R* = 7/tahun, fp = 0.5, ne = 2, fl = 0,33, fi = 0,01, fc = 0,01, dan L = 10.000 tahun
N = 7 × 0,5 × 2 × 0,33 × 0,01 × 0,01 × 10.000 = 2,31


Ada 2 peradaban yang bisa dihubungi bumi di galaksi milky way ini, dan ada lebih dari 200 peradaban yang tidak mencoba menghubungi bumi.

Selain kerincian dan kepintaran yang terlihat dari Drake dalam teorinya ini, masih ada celah yang sangat besar.

Pertama, teori ini berdasarkan pada rekaan atau perkiraan. Sehingga tidak bisa diambil kesimpulan apapun, T.J. Nelson berkata, "perhitungan Drake terdiri dari kemungkinan-kemungkinan yang digabung. Setiap faktor diperkirakan hanya antara 0 atau satu, sehingga hasilnya juga akan antara 0 hingga 1. Sayangnya semua kemungkinan ini sepenuhnya tidak diketahui."

Kedua, Drake memperkirakan hanya kehidupan-kematian sebuah bintang/planet dan melupakan kemungkinan adanya kolonisasi antar-bintang, dan jika hal itu benar terjadi, maka harusnya perhitungan dinamika populasilah yang digunakan.

Jadi, teori yang besar memiliki celah yang besar.








:)


Tuesday 10 February 2015

Teori Relativitas Einstein

Penjelasan Teori Relativitas Einstein
Oleh : Kanzia Rahman




  Kembali berkutat dengan teori-teori dari Einstein, setelah beberapa post kebelakang saya telah menjelaskan apa itu Dilasi Waktu secara Gravitasi, di post ini saya akan menjelaskan tentang salah satu teori yang juga 'meledak' dari sang ilmuwan terbesar abad ke-20 tersebut. Selain persamaan yang luar biasa tentunya, "E=mc²"




  
 Teori relativitas sendiri, secara keseluruhan, merupakan kumpulan dari dua teori lainnya, yaitu relativitas khusus dan relativitas umum yang diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton, saya akan menge-post tentang itu nanti.

Teori Relativitas khusus terbagi atas dua postulat, yaitu :

I.  Hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu sama lain.

II. Cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat.

  Postulat I memiliki artian bahwa pengamat tidak dapat mengetahui (suatu) objek yang bergerak dan objek mana yang diam karena pertanyaan tersebut berbeda-beda tergantung sudut pandang pengamat dimana pengamat selalu diam dan alam disekitarlah yang mengelilinginya.

  Sebuah thread di kaskus memberikan contoh, jika kita melihat dua buah benda objek dengan titik acuan yaitu dinding, lantai, langit-langit. Maka kita akan dengan mudah melihat benda mana yang bergerak dari satu titik ke titik yang lain, dan mana benda yang diam. Namun, jika tidak ada titik acuan seperti langit, dinding, dan langit-langit, maka sulit membedakan mana yang bergerak dan sebaliknya. 
Itu terjadi karena pengamat tidak memiliki titik pedoman objek yang diamati.

  Contoh lain, pengamat satu dan pengamat dua. Pengamat satu berada didalam pesawat dan pengamat dua berada di permukaan bumi. Sekarang, bayangkan anda berada di posisi pengamat satu. Dari sudut pandang pengamat satu, permukaan bumi yang bergerak mengelilinginya, dan pesawat diam. Namun jika anda menjadi pengamat dua, dari sudut pandang anda, pesawatlah yang bergerak dan bumi diam. Itulah yang disebut pengamat selalu diam dan alam disekitarlah yang mengelilinginya.

  Sementara itu, postulat kedua menyatakan bahwa 

Di alam semesta, hanya ada satu benda yang bergerak dengan kecepatan selalu sama, yaitu cahaya. Dengan kecepatan 300.000.000 m/s.

Dan, bayangkan kembali anda menjadi pengamat satu, didalam pesawat. Bayangkan ada sebuah cermin yang selalu mengikuti kemanapun pesawat anda pergi, lalu anda menembakkan sebuah laser kebawah, kearah cermin itu. Dari sudut pandang anda, cahaya laser tersebut terlihat lurus kebawah dan lurus kembali keatas.

Namun tidak dari sudut pandang kedua, pengamat kedua akan melihat sebuah bentuk cahaya "V" karena titik cahaya laser ditembakkan dan diterima kembali oleh pesawat akan berbeda.


  Terjadi sebuah perbedaan disana, bagi sudut pandang pengamat kedua, laser yang membentuk huruf "V" membutuhkan jalur yang lebih panjang dibanding dari sudut pandang pengamat kedua. Namun bukankah kecepatan cahaya selalu sama seperti yang telah disebutkan diatas ? Karena itu, berarti dari sudut pandang pengamat kedua, cahaya laser membutuhkan waktu lebih lama ketimbang pengamat satu.

  Dan jika pengamat satu dan pengamat kedua sama-sama menggunakan jam untuk melakukan pengukuran waktunya, jam pengamat pertama akan menunjukkan waktu yang lebih singkat daripada pengamat kedua. Berarti, jam pengamat satu bergerak dengan waktu yang lebih lambat dibanding pengamat kedua, meski dari sudut pandang pengamat satu, kecepatannya tetap sama. Inilah yang kemudian disebut dengan Dilasi Waktu.

Sebelas tahun setelah dicetuskannya teori relativitas khusus, Einstein menerbitkan relativitas umum pada tahun 1916. Yang sekaligus menjelaskan apa itu Gravitasi.

  1867, Isaac Newton menjelaskan adanya gaya gravitasi, namun ia tak pernah tahu penyebab adanya gaya tersebut. Einstein melalui relativitas umumnya menjelaskan, (sekaligus mengklarifikasi) bahwa Gravitasi bukanlah gaya tarik menarik antar dua objek yang bermassa, namun gaya yang disebabkan karena adanya kelengkungan antara massa objek terhadap ruang-waktu. 

  Selama ini, kita hanya mengenal 3 dimensi, yaitu maju-mundur, kiri-kanan, dan atas-bawah, yang disebut dengan "Ruang". Namun Einstein mengenalkan satu dimensi lainnya, yaitu waktu, yang terus berjalan selama anda membaca post ini. Itulah mengapa disebut dimensi Ruang-Waktu



  Dalam analogi diatas, kelengkungan disebabkan karena adanya dimensi ruang-waktu dan massa bumi. Lengkungan itu adalah Gravitasi, menurut Einstein.

  Setiap objek yang berada di ruang hampa akan selalu bergerak lurus dengan kecepatan tetap sehingga objek yang berada diwilayah lengkungan gravitasi akan menjadi bergerak mengikuti arah lengkungan.

Gravitasi, dapat mempengaruhi cahaya, dan karena kecepatan cahaya adalah sama, maka itu berarti gravitasi mempengaruhi waktu. Itulah yang disebut dengan Gravitational Time Dilation.

Mengenai Gravitational Time Dilation, saya mempunyai post tersendiri tentang itu. Silahkan baca Disini

Sebuah video di Youtube menjelaskan bagaimana Teori Relativitas Khusus dan Relativitas Umum. Silahkan lihat Disini

Sekian, semoga postingan saya dapat membantu anda dalam menambah pengetahuan anda. 


:)

Tuesday 3 February 2015

Jawaban dari The Fermi Paradox..

The Fermi Paradox, Where is Everybody ?
Oleh : Kanzia Rahman




  Di suatu hari, tahun 1950, Enrico Fermi yang sedang bekerja di Laboratorium Nasional Los Alamos sedang makan siang bersama tiga orang temannya, yaitu Emil Konopinski, Edward Teller, dan Herbert York. Disaat mereka sedang berbicara tentang Persamaan Drake atau Drake Equation, Fermi berpikir dan bertanya, Kemana semua orang apabila benar banyak peradaban diluar planet bumi ?

  Jika anda melihat ke langit luar sana, lihatlah bagaimana bintang-bintang bersinar terang, kesunyian membawa ketenangan, angin menghembus, langit malam cerah dihiasi bintang.. namun, sebagian orang akan berpikiran mengenai hal yang berbeda, terutama para penyuka film bertema luar angkasa.. 



   "Jika memang alien itu ada, maka dimanakah mereka ?"

   Dan, memang begitulah pemikiran Fermi pada saat itu, dia menggunakan Persamaan Drake yang menurutnya, dalam satu galaxy kemungkinan bisa ada 1000 sampai 100,000,000 peradaban, Dan, apa mungkin dari sebegitu banyak alien, tidak ada yang datang atau bahkan nyasar ke bumi ini ?

  1964, Seorang berkebangsaan Russia, Nikolai Kardashev, berteori tentang macam-macam peradaban di dunia ini, total ada lima jenis.


Peradaban jenis pertama adalah peradaban yang menggunakan planetnya sendiri sebagai sumber energi, bahkan mungkin menghabiskan sumber daya di planet itu sendiri, bumi mungkin masuk ke peradaban disini. Carl Sagan sendiri berkata bahwa peradaban manusia masih di kisaran 0,7


Peradaban jenis kedua adalah sebuah peradaban yang menuai energi dari bintang induk mereka, seseorang bernama Freeman Dyson berteori bahwa peradaban tersebut membuat sebuah kubah yang luar biasa besar yang menutupi bintang, lalu mengubah radiasi panas dari bintang untuk dijadikan energi, teori (dan kubah) ini disebut Dyson Sphere



Peradaban jenis ketiga dan keempat, lebih luar biasa, mereka menuai energi dari galaxy mereka sendiri.

Peradaban jenis kelima, menurut Kardashev, adalah peradaban yang Godlike, immortal, dan omnipotent.

  Mungkin agak sedikit sulit untuk mencernanya, tapi Big Bang terjadi sekitar 13 milyar tahun yang lalu, dan bumi baru berusia 4,5 tahun. Apakah tidak ada kemungkinan adanya peradaban kuno yang telah berevolusi ke peradaban jenis kedua, atau bahkan ketiga dan keempat ? Tentu saja ada.

  Namun, satu hal yang pasti, peradaban yang sudah 'luar biasa' pasti akan bersifat ekspansif, memperluas daerah, menuai energi lebih banyak, menyebarkan koloni di berbagai planet sekitar yang tak berpenghuni, atau bahkan galaksi mereka.

  Dan, meskipun baru spekulasi, jika kita anggap selisih waktu dari suatu peradaban dari sebuah sistem planet ke sebuah sistem planet lain dibutuhkan 500 tahun, maka harusnya, dalam 3,5 milyar tahun, mereka sudah menguasai seisi galaxy.


  Spekulasi lainnya, kalau meskipun hanya 1% dari peradaban yang 'pintar' dapat bertahan cukup lama hingga masuk ke jenis ketiga diatas, maka setidaknya ada 1000 peradaban yang minimal, berada di Galaxy kita, Minimal, kita merasakan kehadiran mereka, atau melihat mereka, namun kali ini berbeda, kita sama sekali 'buta' tentang kondisi mereka.

Jadi, dimana yang lain ? Selamat datang di Fermi Paradox.

Berbagai jawaban, alternatif, dan teori muncul, salah satunya adalah adanya "The Great Filter".

"The Great Filter" melakukan filterisasi, dari jenis satu dan dua peradaban untuk masuk ke jenis ketiga peradaban


  
Apabila teori ini benar, muncul lagi sebuah pertanyaan, kapan The Great Filter ini terjadi pada bumi ?

Ada 3 teori yang berhubungan dengan bumi dan the great filter, dimulai dari teori milik Peter Ward.

I. Rare. 

Peter Ward dalam bukunya Rare Earth menjelaskan kita (manusia dan bumi) adalah satu-satunya anommali yang berhasil melewati the great filter, entah kapan, namun kita lolos.

II. First.

Dalam teori ini, disebutkan bahwa bumi adalah satu-satunya yang berhasil melewati the great filter, yang lain tertinggal di belakang, bukan sekedar anomali namun sebuah probabilitas meski kecil, dan jika teori ini benar, maka hanya bumilah yang memiliki teknologi tercanggih dan tak ada yang menahan bumi untuk masuk ke jenis ketiga dari peradaban.

III. Not Yet.

 Dan inilah teori yang paling mungkin, bahwa kita belum melewati fase "The Great Filter", entah kiamat besar atau kerusakan bumi. Manusia diibaratkan terlalu sombong dengan mengejar duniawi semata, meski pada akhirnya semua hal yang dilakukan dengan niat kesombongan akan hancur, seperti mitologi Icarus yang terbang terlalu tinggi sehingga terbakar matahari, atau kerajaan-kerajaan besar yang hancur dengan sendirinya (Romawi, Mayan).

  Dalam kehidupan modern ini, kita mengenal global warming, pemanasan global, bahkan teknologi untuk mengubah cuaca, apa manusia sudah terlalu 'jauh' dan melupakan tuhan ?


Selain teori "The Great Filter" yang nampaknya cukup meyakinkan, ada juga beberapa teori dengan alasan yang cukup logis yang menyatakan bahwa tipe peradaban jenis satu dan kedua itu ada, namun mengapa kita tidak mendengar apa-apa dari mereka.

1. Peradaban pintar sudah pernah ke bumi, namun sudah jaman dahulu kala

Jika menilik usia bumi yang sudah cukup tua, maka bukan sebuah kemustahilan apabila peradaban pintar tersebut sudah pernah ke bumi namun tidak mendapati apa-apa selain dinosaurus yang telah punah.

2. Peradaban lain hanya sedikit, itupun baru muncul

Jika kita memperlebar jangkauan teori ini, maka ada kemungkinan teori ini ada hubungannya dengan The Great Filter, terutama apabila kita yang "First" dalam teori diatas

3. Bumi berada di daerah pinggiran galaxy

Analogikan galaxy adalah Indonesia, maka bumi berada jauh dari Jakarta, semisal di Aceh, atau Papua, cukup jauh bukan dari Jakarta ? Dan itulah mengapa bumi agak kurang mendapat perhatian, karena jarak yang jauh dari pusat keramaian

Selain itu, butuh dana yang sangat mahal untuk mengeksplorasi satu galaxy, atau jarak antar-peradaban yang terlalu jauh, nampaknya juga menjadi alasan mengapa bumi belum membuat kontak dengan "mereka"

4. Peradaban yang berada diatas tingkat bumi tidak ingin mencampuri urusan bumi

Salah satu alasan lain yang cukup logis, sebenarnya. Mereka yang sudah berada diatas tingkatnya bumi tidak ingin mencampuri urusan makhluk primitif, atau bumi (berdasarkan tingkatan peradabannya).

5. Galaxy dalam perang bintang

Alasan lain yang logis, dan rasional. Maksud saya, jika terjadi perang bintang diluar sana, dan manusia terus-terusan mengirim sinyal ke luar angkasa, maka kita mempertaruhkan bumi ini kepada makhluk asing yang kemungkinannya hanya dua, baik atau jahat. Stephen Hawking sendiri sudah memperingatkan agar manusia jangan mengirim pesan ke luar sana, bisa-bisa kita seperti bangsa Indian di Amerika saat bangsa Eropa menemukan mereka. Conquer !

6. Adanya sebuah peradaban super dominan di galaxy

Mungkin, di galaxy sana, ada sebuah peradaban yang mendominasi semuanya, dan menyingkirkan peradaban yang dianggap mengancam bagi peradaban tersebut, jika betul, maka bersyukurlah karena bumi agak jauh dari penglihatan mereka

7. Teknologi manusia terlalu primitif

Seperti yang telah dibicarakan diatas, Bumi masih masuk jenis tipe pertama dari peradaban (0,7), dan tentu saja kalah canggih dari peradaban ketiga, bahkan kedua

8. Sebenarnya mereka telah datang kesini, namun pemerintah menyembunyikannya

The battle of Los Angeles, Insiden Roswell, Area 51.. Kita belum tahu bukan, apa yang tersembunyi didalam arsip-aarsip pemerintah yang ada disana?

9. The Prime Directive

Nampaknya teori ini diadopsi oleh film Star Trek, sebuah federasi galaxy yang mempunyai aturan cukup ketat, seperti tidak berkomunikasi dengan jenis peradaban dibawah II, tentu bukan tanpa alasan, tapi agar menjaga komunitas galaxy ini bertahan, survive, tanpa adanya federasi seperti ini, maka peradaban diatas akan menjajah dan menguasai peradaban dibawah. 

Paradox ini, merupakan sebuah paradox yang paling membingungkan sejauh yang penulis lihat, sebuah paradox yang membutuhkan dana besar untuk menjawabnya.. Namun, penulis juga mempunyai sebuah pertanyaan..

"Jika mereka pernah mengunjungi kita, kapankah kita akan mengunjungi mereka ?"



:)

Monday 2 February 2015

Amicizia, Kasus pertemanan antara manusia dan alien.

Review : Amicizia, Kasus pertemanan antara manusia dan alien
Oleh : Kanzia Rahman




    Sebelumnya, maaf saya memutus part 2 dari Depopulasi Dunia, Part 1 dapat anda baca dengan sedikit scroll ke bawah.

    Beberapa dekade kebelakang, Manusia dikabarkan telah berteman dengan alien, salah satu makhluk yang bahkan tidak bisa dipastikan keberadaannya, namun sebuah buku berjudul Contattismi Di Massa oleh Stefano Breccia, seorang ufolog terkenal di Italia yang mempunyai latar belakang insinyur kelistrikan dan pernah menjadi dosen di universitas-universitas Italia, menceritakannya.

  Didalam buku ini, manusia diceritakan pernah menjalin hubungan dengan sebuah koloni alien yang menghuni markas besarnya dibawah tanah Italia, Koloni ini dan manusia menjalin hubungan dari 1956 hingga 1978, waktu yang bisa dibilang cukup lama. 

  Breccia tidak mengarang, ia telah menyelidiki tentang pertemanan ini dalam waktu yang telah cukup lama, ia bahkan bertemu dengan saksi hidup masa tersebut, salah satunya adalah Bruno Sammaciccia, seorang ilmuwan Italia yang terkenal dengan gelar dibidang psikologi dan telah menulis lebih dari 160 buku.

  Sammiciccia mengatakan bahwa ia telah banyak mengalami perjumpaan secara fisik dengan para makhluk ekstra-terrestial tersebut selama beberapa dekade. Ufolog terkemuka Italia lainnya, Dr. Roberto Pinotti menyatakan bahwa ia secara pribadi mengetahui persahabatan Sammaciccia dan para alien tersebut, ia juga mengatakan bahwa ia takjub setiap Sammaciccia menceritakan tentang UFO kepadanya

   Dalam kata pengantarnya, Dr Pinotti mendeskripsikan rasa takjubnya ketika ia mendengar profesornya, Bruno Sammaciccia, berbicara mengenai ekstra terestrial. Saat itu, tahun 1969, ia sedang menjalani ujian tesis akhir doktoralnya di Universitas Florence. Ketika ia menyinggung kepada profesornya bahwa ia memiliki ketertarikan dengan UFO, profesornya berkata kepada Pinotti : "Apakah engkau menyadari bahwa ada markas bawah tanah alien di dekat Pescara." 

  Lalu, Pinotti menyadari bahwa Sammaciccia adalah seorang anggota perkumpulan yang membantu keeksistensian makhluk tersebut di muka bumi ini, Perkumpulan ini mereka sebut dengan nama "Friendship", "Freundshaft", "Amitie" atau "Amicizia"

  Jika bukan karena kematian Sammaciccia sebelas tahun silam, mungkin Pinotti tidak akan membeberkan tentang semua ini ke publik, ia merasa bahwa ini adalah tanggung jawabnya, karena itu ia melakukan ini, "Aku menyadari bahwa inilah tugasku untuk berkontribusi terhadap kebenaran sebanyak mungkin yang aku bisa."

  Kisah panjang ini dimulai saat Sammaciccia dan dua orang temannya bertemu dua orang yang mengaku alien, keduanya memiliki tinggi 2 meter dan 1,5 meter. Awalnya, Sammaciccia dan kedua temannya itu tidak percaya, namun mereka dibawa ke markas rahasia dan dipertemukan dengan alien yang lain, mereka melihat bagaimana makhluk ekstra-terrestial itu mendidik anak-anaknya dengan teknologi yang canggih, bahkan melihat alien setinggi 6 meter.

  Jumlah anggota perkumpulan "Friendship" semakin banyak, tugas mereka adalah mempersiapkan kedatangan alien dibumi, saya berasumsi pasti ada bagian surface departement, yang menutupi kedatangan alien dari masyarakat biasa, karena jika hal ini benar-benar terjadi, dibutuhkan sebuah ruang yang cukup besar dan teknologi manusia saat itu belum ada yang memungkinkan pendaratan ditengah laut, kecuali dibutuhkan kapal perang militer.

  Sammaciccia sendiri menyebut teman aliennya dengan nama "W56", W berarti Victory dan 56 adalah tahun dimana mereka pertama kali bertemu. Breccia sendiri mengaku telah bertemu dan mewawancarai sekitar 80 orang anggota perkumpulan Friendship, kebanyakan warga negara Italia, namun ada juga yang berasal dari negara lain.

  Para alien itu membaur ditengah-tengah kita, mengikuti kegiatan manusia, dan memiliki pekerjaan normal seperti manusia. Namun kemudian, Sammaciccia menceritakan tentang adanya konflik diantara dua kelompok alien, faksi yang didukungnya mempromosikan persahabatan, kesatuan kosmik dan pengembangan etika, sementara faksi lain yang disebut CTR (Contaries) mempromosikan pengembangan teknologi berapapun harganya. 

  Konflik ini menjadi penyebab perpecahan dan akhirnya markas rahasia mereka dibumi dihancurkan pada tahun 1978, Alien yang selamat segera meninggalkan bumi demi keselamatannya, mereka berjanji untuk kembali lagi ketika manusia siap untuk sebuah hubungan dengan para makhluk ekstra-terrestial. Dan begitulah akhir dari cerita Sammaciccia yang dibeberkan oleh Pinotti.

  Menurut blog Enigma, setidaknya ada 3 hal yang mendukung kebenaran dari cerita Sammaciccia. Pertama, ada foto dan wajah alien yang berwujud manusia terpampang dalam buku itu, jika seseorang mengenali wajah tersebut sebagai manusia biasa, maka kisah ini akan dianggap fiksi.  



  Kedua, Stefano Breccia adalah seorang professor fakultas teknik , seorang ufologis, penulis, Insinyur, dia memiliki karir yang gemilang di universitas Italia maupun Eropa. Begitupula Sammaciccia, seorang Psikolog, teolog terkenal di Pescara, dan telah menulis banyak buku tentang relik keagamaan, mukjizat, dan perbandingan agama, Karya-karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terpajang di berbagai perpustakaan terkenal di dunia, ia juga mendapat gelar "Man Of The Year" oleh UNESCO pada tahun 1982, Apakah mungkin kedua orang tersebut mau mempertaruhkan karir, kredabiliasi dan reputasinya di mata dunia hanya karena sebuah cerita karangan ?

  Ketiga, sebuah foto yang bisa dibilang sangat pas untuk membuktikan keeksistensian makhluk ekstra-terrestial tersebut



  Dalam perbandingan sederhana, dibutuhkan 20 pucuk pohon cemara untuk menyamai tinggi makhluk yang disebut alien itu, tinggi pucuk pohon cemara dewasa sekitar 15 cm, jadi perkiraan kasar tinggi pria itu adalah 3 meter. Sama seperti apa yang tertulis dibuku..




:)