Thursday 27 August 2015

Benarkah golongan darah tentukan kepribadian ?

Benarkah golongan darah tentukan kepribadian ?
Oleh : Kanzia Rahman


Golongan darah awalnya ditemukan oleh Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang lahir 14 Juni 1868, penemuannya ini berhasil membuatnya membawa pulang Penghargaan Nobel dalam Fisika dan Kedokteran di tahun 1930.

Golongan darah sendiri diklasifikasikan berdasarkan ada atau tidaknya suatu zat individu didalam membran sel darah merah, yang menjadi penyebab perbedaan adalah jenis karbohidrat dan protein yang terdapat didalamnya. Dua jenis penggolongan darah yanng paling pentinag adalah jenis ABO dan Rhesus (Faktor Rh), meski sebenarnya di dunia ini ada lebih dari 46 jenis antigen, namun mereka jarang dijumpai.

Golongan darah A mempunyai sel antigen A, begitupula dengan B, dan AB. Namun dalam golongan darah O, tidak ditemukan sel antigen A maupun B. Maka dari itu golongan darah ini disebut type zero karena tidak memiliki sel antigen A atau B, namun cara pembacaan 0 yang bisa dibaca O ini akhirnya membuat golongan type zero ini disebut golongan darah O

blood type

Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi yang biasanya berupa protein atau polisakarida yang akhirnya memicu kekebalan tubuh. Ketika ada antigen asing yang masuk ke tubuh, maka tubuh akan merespon dengan memproduksi antibodi dengan tujuan sistem pertahanan atau imunitas.

Antigen adalah zat yang merangsang respon imunitas, dan Antibodi adalah hasil produksi sistem imun untuk melawan zat asing yang masuk ke tubuh. Namun, seorang dengan Antigen A (contohnya) tidak boleh mendapat Antibodi A juga, karena hasilnya darah akan menggumpal dan dapat membunuh si pemilik. 

Saya menemukan ilustrasi yang bagus dari zenius.net

aglutinasi
Jadi, apakah zat antigen yang bertujuan untuk melindungi tubuh dari penyakit mempunyai pengaruh terhadap kepribadian seseorang ? Tentu saja, tidak. Karena kepribadian seseorang dipengaruhi dari gen, level hormon, sirkuit otak, dan pengaruh lingkungan, bukan sel darah yang bertujuan melindungi tubuh.

Sistem kepribadian golongan darah gagal menjelaskan relatifnya sifat manusia tergantung dari pengaruh lingkungannya.

Lalu, kenapa banyak orang berkata, "Bener banget nih!", "Oh jadi ini penyebabnya, ternyata gara-gara golongan darah gue ini", "Wah golongan darah gue bersemangat" setiap membaca 'sifat-sifat kepribadian berdasarkan golongan darah' ?

Jawabannya sama seperti alasan mengapa mereka mengatakan hal itu juga saat membaca ramalan astrologi. Ya! Validasi Subjektif.

Silahkan membaca selengkapnya disini, Ilmiah dibalik Ramalan Astrologi

Hal ini juga disebut dengan istilah cherry picking. Yaitu memilih informasi yang dikiranya benar dan melupakan yang salah atau keliru. Mengapa disebut dengan cherry picking ? Karena seperti saat memetik buah ceri, diambil yang sudah bagusnya saja.

Sama seperti ramalan astrologi, menentukan kepribadian berdasarkan golongan darah juga mempunyai bahayanya.

Jika di Indonesia, kepribadian berdasarkan golongan darah hanya bersifat untuk komedi, Jepang membawa hal ini ke tingkat yang lebih tinggi.

Di negara matahari terbit itu, hal ini disebut ketsueki-gata, menentukan kepribadian seseorang berdasarkan golongan darah, dan hebatnya, sebuah survei di tahun 2008 menunjukkan bahwa 75% masyarakat Jepang memercayai konsep ini.

Berdasarkan kepada ketsueki-gata, Golongan darah O adalah seseorang yang berkemauan keras, 30% populasi Jepang termasuk didalamnya. Golongan darah A adalah seorang model yang sempurna dan berperilaku baik dengan 40% dari populasi disana.

Golongan darah AB termasuk seorang yang terkenal dengan kepribadian ganda, 10% dari populasi Jepang termasuk AB, dan Golongan darah B adalah seorang pedagang yang tidak bisa dijinakkan dengan 20% populasi didalamnya.

Ketsueki-gata telah menjadi hal yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Jepang dari segala hal, contohnya di tahun 1990, Mitsubishi Electronics mengumumkan bahwa tim mereka seluruhnya terdiri dari tipe AB dengan alasan "Kemampuan mereka untuk membuat rencana". Dan tidak sedikit juga perusahaan di Jepang yang menanyakan golongan darah saat wawancara.

Dalam urusan percintaan, banyak biro jodoh yang menawarkan jasa perhitungan kecocokan berdasarkan golongan darah. Ketsueki-gata juga merupakan topik dari empat buku top best seller di Jepang.

Pengaruh inipun menjalar ke Korea, seperi salah satu boyband yang bernama B1A4, dengan 4 personil bergolongan darah A dan 1 B. Cukup banyak juga serial komik bergambar yang menceritakan tentang ketsueki-gata, seperti yang sering kita lihat sendiri di timeline LINE ataupun socmed lainnya.

Ibaratnya kalimat 'Udah 2k15 masih aja percaya begituan', maka kalimat ini bisa kita gunakan di konsep golongan darah. Ketsueki-gata berperan besar sebagai patokan untuk mengenali sifat seseorang yang agak asing dan baru kita kenal, dan menjadi acuan untuk menjauhi atau mendekatinya. Semacam stereotype yang terjadi secara massal, dan tanpa sadar, mereka berperilaku berdasarkan ketsueki-gata.

Di tahun 2006, hampir semua pemain bisbol Amerika kelahiran Jepang bergolongan darah O. Dalam ketsueki-gata, orang dengan golongan darah O memiliki kemauan yang keras. Dan di tahun 2008, tim softball perempuan Jepang yang memenangkan emas di Olimpiade Beijing menggunakan ketsueki-gata untuk menyesuaikan pelatihan pemain.

Di tahun 2011, Ryu Matsumoto, seorang menteri di Jepang dipaksa mengundurkan diri ketika pernyataan keras dan kasarnya kepada pejabat lokal ditayangkan di televisi nasional. Dalam pidatonya, ia menyalahkan sikap emosionalnya berdasarkan golongan darahnya yang B.

Penggunaan ketsueki-gata juga membawa kita ke kasus intimidasi di lingkungan TK dan bullying kepada orang dengan golongan darah AB yang hanya 10% di Jepang. Dalam lingkungan SMA, hilangnya kesempatan berkarir dan berakhirnya hubungan asmara disebabkan oleh masalah golongan darah. Masalah ini mempunyai sebutan khusus, pelecehan golongan darah atau bura hara.

Konsep tanpa dasar ilmiah yang membuat seseorang menilai orang lain berdasarkan golongan darah ini masih terus populer. Hampir tidak ada bedanya dengan rasisme yang menjustifikasi orang berdasarkan latar belakang rasnya atau warna kulit.

Jika hal ini terus berkembang di Indonesia, maka bukan tidak mungkin, kita akan mengikuti tradisi buruk Jepang yang berujung diskriminasi sosial. Konsep tanpa gagasan dasar ini dapat menimbulkan ketidakadilan di masyarakat, tentunya, kita semua tidak menginginkannya.

Dan karena tidak ada satupun dari kita yang menginginkan hal seperti di Jepang terjadi juga di Indonesia, kalian bisa ikut membantu share fakta-fakta ilmiah dibalik kalimat 'Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah' dan 'Ramalan Astrologi' ini. Di internet, banyak juga situs yang memberikan pengetahuan dari kedua topik tersebut yang lebih lengkap dibanding blog ini.

Kesimpulannya adalah jawaban dari judul postingan ini, Hoax!.




:)

Sunday 16 August 2015

Foto penampakan di Antasari. Hoax ?

Foto penampakan di Antasari. Hoax ?
Oleh : Kanzia Rahman



Foto diatas sempat ramai menghiasi social media negara kita beberapa waktu lalu. Sang pengupload foto memberikan caption berupa peringatan untuk berhati-hati jika melewati jalanan antasari setelah jam 1 malam dan menambahkan bahwa foto tersebut didapatnya dari kamera handphone seorang temannya.


Dari keterangan dapat kita lihat bahwa seorang temannya sedang berada dalam perjalanan pada pukul 1.45 pagi dari Cipete. Saat di perempatan Antasari Kemang, ia melihat serpihan rambut merambat pelan-pelan kebawah dari atas kaca depan kendaraan (yang bisa kita pastikan adalah mobil). Dikiranya rating pohon, namun karena lama kelamaan makin tebal, ia pun sadar bahwa itu adalah rambut.

Ia segera menyalakan kamera handphonenya dan mengambil gambar. Setelah difoto, rambutnya mendadak hilang!, dan hasil yang dilihat adalah foto diatas. Tak ada kendaraan lain di kiri dan kanan, ia langsung menjalankan mobilnya sambil membaca ayat kursi.

Kira-kira begitulah narasi kejadian yang menyeramkan tersebut. Sebelum lebih jauh, kejadian seperti itu akan sangat menakutkan dan menegangkan apabila benar-benar terjadi, terlepas dari benar atau tidaknya.

Hem. Jika kita melihat kedalam foto itu lebih jelas, wajah penampakan tersebut sangat jelas, seperti muka yang berada didalam mobil itu sendiri.

Kedua, dan yang paling meyakinkan adalah, reflek sang pengendara mobil yang melihat 'rambut', namun segera mengambil gambar, bukan kabur atau setidaknya, melupakan handphone.

Setelah membaca keterangan diatas, saya sama sekali tidak berpikir tentang makhluk halus. Tetapi malah sebuah game buatan anak Indonesia. Ya! DreadOut!

Image result for Dreadout


Sekilas dilihat narasi diatas memiliki kesamaan dengan game ini, yaitu adalah saat kamera mengambil gambar, dapat sekali atau lebih. Sang antagonis (yang dalam game ini berupa setan atau dedemit seperti kuntilanak, pocong) maka akan hilang. Anda bisa melihat sendiri gameplay dari game DreadOut ini di YouTube.

Dan yang terakhir, foto ini sama persis dengan foto sebuah akun twitter @aueztuch494


Dari twitter tersebut saya mendapatkan sebuah akun ask.fm dengan nama Aue Naut


Thailand. Saya juga berhasil menemukan di salah satu grup facebook bahwa foto itu adalah salah satu adegan dari film horror asal Thailand. Shutter.

Yak. Dengan ditemukannya beberapa fakta diatas, maka saya bisa mengatakan bahwa foto tersebut hoax dan bukan asli, kendati begitu, saya harap kita semua tetap berhati-hati dijalan dan jangan lupa berdoa. Selamat Malam, Indonesia.