Wednesday 7 May 2014

Pompeii.. The 'Lost' City..

Pompeii.. The 'Lost' City..

Sebelumnya, seperti biasa, penulis kembali mengingatkan bahwa penulis tidak mendapat royalti, keuntugan, atau sejenisnya dari setiap post di blog ini..

Pompeii.. kota ini berada pada koordinat 40° 45′ 2″ LU, 14° 29′ 23″ BT, sebelah tenggara Kota Napoli

Kota Pompeii pada peta
Ilustrasi Kota Pompeii
Pada jamannya, Kota Pompeii merupakan kota yang maju dan terus berkembang, wilayahnya yang subur dan bagus menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang cepat terhadap rakyatnya, karena itulah masyarakat Pompeii makmur dan kaya..

Ilustrasi kota Pompeii
Namun, apa yang menyebabkan kota ini menarik dan spesial ?
Tragedi..


Ilustrasi tragedi Pompeii

Tragedi yang lebih dikenal sebagai tragedi Pompeii.. terjadi pada 24 Agustus tahun 79 Masehi, sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukiman lainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.

Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja..

16 abad ditutupi oleh debu tebal, Pompeii akhirnya ditemukan, Kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian untuk menunggu adanya sebuah upaya serius yang dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.

Sama seperti bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh, manusia-manusianya juga masih utuh.. utuh dalam rupa kerangka, dan dibalut abu-abu bekas letusan gunung Vesuvius..
Korban tragedi Pompeii (1)

Korban tragedi Pompeii (2)

Korban tragedi Pompeii (3)
3 foto yang terdapat diatas sudah mewakilkan bagaimana keadaan masyarakat sana ketika letusan terjadi, atau masyarakat yg berhasil berlindung namun mati beberapa hari kemudian karena keracunan dari asap yang menyelimuti kota Pompeii..

Tragedi Pompeii dari sisi pandang agama

Pompeii, yang merupakan simbol dari degradasi akhlaq yang dialami kekaisaran Romawi, adalah pusat perzinaan dan homoseks. Nasib Pompeii mirip dengan kaum Nabi Luth. Kehancuran Pompeii terjadi melalui letusan gunung berapi Vesuvius

Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui, hal ini terjadi karena mengacu pada kepercayaan  Mithraic, dimana organ-organ seksual dan hubungan seksual tidaklah tabu, tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.


Penghancuran Pompeii sendiri mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur'an, sebab Alqur'an secara khusus mengisyaratkan “pemusnahan secara tiba-tiba” ketika mengisahkan peristiwa yang demikian ini. 

Misalnya, “penduduk suatu negeri” sebagaimana disebut dalam surat Yaasiin ayat 13 musnah bersama-sama secara keseluruhan dalam waktu sekejap. Keadaan ini diceritakan sebagaimana berikut:
“Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.” (QS. Yaasiin, 36:29)

Di surat Al-Qamar ayat 31, pemusnahan dalam waktu yang singkat kembali disebut ketika kehancuran kaum Tsamud dikisahkan: “Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.”

Kematian masal penduduk kota Pompeii terjadi dalam waktu yang sangat singkat persis sebagaimana adzab yang dikisahkan dalam kedua ayat di atas.

Pompeii dan keadaan Indonesia saat ini

Keadaan Pompeii yang sudah dibahas diatas sangat menyedihkan, namun, penulis mengamati beberapa kesamaan dengan keadaan Indonesia saat ini..

Berdasarkan catatan sejarah, kepercayaan Mithraic justru merekomendasikan agar melakukan hubungan seksual secara terbuka, dan itu terjadi di Pompeii, lalu apa bedanya dengan Indonesia sekarang ? Dimana video-video *maaf* porno beredar luas, yang kurang lebih berarti melakukan hubungan seksual yang mungkin tertutup, namun dibiarkan terbuka untuk orang yang ingin melihatnya..

Untuk kasus homoseksual sendiri, penulis membiarkan anda sendiri yang menilai.. karena tentunya pandangan orang berbeda-beda.. dan semoga, Indonesia kita yang tercinta tidak akan berakhir dalam kondisi tragis.. seperti kota Pompeii..


Tribute To Pompeii Tragedy..

Sebuah band asal Inggris, Bastille, mempunyai cara tersendiri untuk mengenang tragedi Pompeii, mereka membuat lagu dengan judul yang sama dengan nama tragedi tersebut, lagu itu masuk di album mereka, "Bad Blood"

Liriknya mempunyai arti yang cukup dalam maknanya, dan bagi penulis pribadi, lagu ini merupakan 'deja vu' ke waktu tragedi Pompeii..

Dimana semua berjalan seperti biasa, namun sebuah bencana besar datang dan tidak ada yang bisa mengubahnya, dan dunia runtuh, cuaca gelap karena asap dari letusan gunung merapi..

Kita hanya hidup dalam kemewahan, pesta pora, dan kesenangan, kita lupa akan hakekat dasar kita hidup di dunia.. saat debu menyelimuti kita yang sudah membatu, barukah kita sadar ?..

Terima kasih atas perhatian dan waktunya karena telah menyempatkan postingan yang masih banyak kekurangan ini, 
Sampai jumpa di postingan selanjutnya !


:)

No comments:

Post a Comment