Monday 13 March 2017

Pentingnya Literasi. (SPECIAL POST)

Pentingnya Literasi.
Oleh : Kanzia Rahman

Sumber : Blog Literasi Kreatif
Kofi Annan, pemenang penghargaan nobel untuk perdamaian pada 2001 pernah berkata, “Literasi adalah jembatan dari kemiskinan menuju kesejahteraan, literasi adalah sebuah jalan bagi tiap manusia untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik dari diri mereka masing-masing.”

Apa itu literasi ? Literasi pada dasarnya adalah kemampuan baca tulis seseorang, dan kemampuan orang tersebut dalam fokus dan berkonsentrasi penuh pada apa yang ia baca. Berdasarkan data unesco, total rata-rata kemampuan baca tulis di Indonesia sudah mencapai 92,8% , kelihatannya bagus padahal secara kasar jika data ini diubah dalam bentuk angka, masih ada 5,7 juta orang di Indonesia yang iliterasi (sebutan untuk tidak dapat melakukan baca tulis).

5,7 juta orang adalah angka yang besar untuk negara yang besar seperti kita, Indonesia. Kita harus mulai melakukan perubahan, kan?

Sebagai contoh, orang-orang yang tinggal di daerah terjauh dari Indonesia, daerah perbatasan, atau daerah-daerah yang terbelakang. Apakah baik-baik saja untuk membiarkan mereka ? TIDAK. Sebenarnya, orang-orang inilah yang akan menjadi sasaran empuk atas eksploitasi dari negara lain, apalagi jika daerah mereka dipenuhi dengan sumber daya alam seperti emas, besi, nikel.

Kunci dari iliterasi adalah pengembangan dalam membaca, kemampuan untuk memahami tiap kata, sebuah kemampuan yang vital bagi masing-masing orang selama mereka hidup. Syukurnya, pemerintah kita mempunyai program Gerakan Literasi Sekolah yang dicanangkan untuk berjalan di semua sekolah negeri di Indonesia.

Omong-omong soal iliterasi, penulis mempunyai cerita yang menarik.

Suatu hari, ketika penulis sedang membuka internet dan melakukan scroll di halaman Facebook, penulis menemukan sesuatu yang menarik.


Foto ini, diklaim sebagai sebuah foto dari seorang bocah Suriah yang menjadi korban perang. Klaim foto tersebut juga mengatakan bahwa anak itu memegang tangan yang terputus dari tubuh ibunya. Penulis pun segera melakukan research mendalam, tebak hasilnya apa? Sesuatu yang jauh lebih menarik.


Halloween Costume. Faktanya, foto ini diambil pada tahun 2014 sebagai ide kostum halloween untuk anak kecil oleh heavy.com. Sila search di google, "heavy.com 2014 halloween costume kids", anda bisa buka sendiri dan buktikan foto itu.

Cerita diatas, merupakan sebuah hoax. Dan maraknya hoax adalah salah satu dari banyak dampak buruk iliterasi. Contohnya, pengangguran, minder, kemiskinan, generasi masa depan yang iliterasi, dan akhirnya kesenjangan sosial. Dampak lain yang tak kalah penting adalah kebodohan, yang mana adalah dampak terburuk dari iliterasi sendiri.

Literasi, erat hubungannya dengan kecerdasan dan pendidikan. Membaca -kemampuan literasi yang diajarkan lewat pendidikan- adalah salah satu cara untuk menstimulasi otak kita untuk berpikir, bereksplorasi, belajar, dan untuk mengetahui segala sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Pendidikan, adalah kunci utama dari literasi. Pemerintah kita mempunyai wajib belajar 12 tahun, bahkan gratis. Setelah 12 tahun pendidikan, penulis yakin negara kita akan mempunyai generasi muda yang dapat bersaing tidak hanya di level Asean, tapi juga di seluruh dunia. Semoga.

Pendidikan adalah kunci yang menyatukan kita semua, dengan kata-kata dan pengetahuan sebagai senjatanya yang indah, tapi tetap mematikan. Kata-katalah yang dapat memulai krisis berkepanjangan yang memperburuk keadaan, dan kata-kata jugalah yang dapat menyelamatkan dunia dari malapetaka.

Solusi, dari iliterasi adalah menyelesaikan masalah-masalah penyebabnya terlebih dahulu. Seperti mahalnya biaya untuk sekolah, pemerintah punya program 12 tahun wajib belajar yang penulis sudah sebut diatas. Sekarang, menciptakan budaya baca adalah salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi iliterasi, dan pemerintah mempunyai program Gerakan Literasi Sekolah dimana 15 menit pertama pagi hari digunakan untuk membaca buku dan memperluas pengetahuan murid.

Bayangkan sebuah dunia dimana tidak ada yang bisa baca tulis. Sekarang, bayangkan sebuah dunia dimana semua orang merupakan orang-orang yang terdidik dan angka iliterasi tidak ada. Bayangkan kemungkinan dan probabilitasnya.

Sekarang, bagaimana kalau penulis bilang, kalau Kamu. Iya, kamu. Yang sedang membaca kalimat ini persis, dapat membuat kedua kemungkinan tersebut menjadi kenyataan?

Jadilah guru, tidak secara harfiah, jadilah orang yang mau mengajari bagaimana cara berpikir kritis, membaca, fokus dan berkonsentrasi penuh. Berikan dukungan pada mereka yang mempunyai niat dan keinginan untuk belajar.

Karena berkat kamu juga, pembaca yang sedang membaca kalimat ini, dunia ini dapat berubah. Kita semua, hidup didalam semesta dimana kemungkinannya tak terbatas, dan kamu membuat realitas dan kesadaran kamu sendiri yang mempengaruhi hidupmu. Bukankah begitu?

Sebagai penutup, penulis ingin mengutip satu kalimat dari lagu Michael Jackson, 

Heal the world, make it a better place.