Saturday 25 July 2015

Ilmiah dibalik Ramalan Astrologi

Ilmiah dibalik Ramalan Astrologi
Oleh : Kanzia Rahman


Minggu cerah tanggal 27, hari terakhir libur panjang lebaran tahun ini, matahari bersinar dengan gagahnya seolah berkata, "Besok senin" dan menjadikan hari ini cukup krusial.

Sebelum lanjut terlalu jauh curhatnya, lebih baik kita langsung ke topik pembahasan, Astrologi!

Singkatnya, lebih dari 2300 tahun yang lalu, orang Babilonia kuno percaya bahwa para dewa tinggal diantara bintang & benda langit dan mempunyai kekuatan untuk mengendalikan nasib manusia. Mereka lalu membagi langit menjadi 12 rasi bintang yang sekarang kita kenal sebagai zodiak, atau horoskop.

Menurut sistem horoskop, kepribadian dan kejadian masa depan kita dapat diketahui dari posisi matahari, bulan, dan benda langit lainnya di hari ktia lahir. Ada yang bilang kekuatan yang mempengaruhi kehidupan di bumi itu berupa gravitasi, elektromagnetik, dan lain-lain. Namun tentu saja, ada fakta ilmiah dibalik itu semua.

Kata "Wah, bener banget!" atau "Ngena nih ke gue!" yang sering diucapkan oleh para pembaca ramalan zodiak mempunyai fakta ilmiah dibaliknya. Alasan dibalik pertanyaan "kenapa kayaknya ramalan itu benar semua ya?", "Kok bisa tau sih?" cukup simpel.

Jawabannya, Validasi Subjektif.

Yaitu, sebuah kejadian yang terjadi saat dua peristiwa yang tidak terkait atau acak, dianggap berhubungan karena keyakinan atau ekspektasi menuntut adanya hubungan antara kedua peristiwa itu. Mudahnya, kita sendiri yang menghubung-hubungkan persepsi kepribadian diri dengan ramalan zodiak.

Konsep itu sendiri pertama diuji oleh Bertram Forer. Ia memberikan tes kepribadian kepada siswa-siswa di sebuah kelas. Setelah itu, hasilnya dibagikan ke setiap siswa. Dia bilang bahwa mereka mendapat analisis yang unik atau berbeda satu sama lain sesuai hasil tes sebelumnya. Lalu, mereka diminta untuk kasih skor ke analisis kepribadian masing-masing dengan skala 0 (sangat buruk) hingga 5 (sangat baik) kesesuaiannya dengan kepribadian mereka

Namun, setiap siswa menerima analisis yang sama persis. Dan rata-rata skor penilaian siswa satu kelas terhadap analisis yang mereka terima adalah 4,26 atau 85%. Itu terjadi karena isi tesnya adalah kalimat yang umum, samar, dan bisa berlaku ke semua orang. 

Kamu punya kebutuhan untuk disukai dan dipuja orang lain.
Kamu punya potensi besar yang belum kamu manfaatkan sebaik mungkin.
Beberapa impianmu cenderung tidak realistis.
Kamu adalah pemikir mandiri dan tidak menerima perkataan orang lain tanpa bukti yang jelas.
Selain itu, saya sendiri telah melakukan beberapa percobaan dengan kalimat diatas.









Masih banyak chat yang isinya serupa, namun saya hanya mengupload chat dari 3 orang berbeda yang mendapat analisis yang sama. Kira-kira beginilah bagaimana Forer melakukannya kepada murid-muridnya.


Silahkan tonton video diatas untuk selengkapnya.

Dan, kata-kata inilah yang berlaku pada ramalan zodiak. Kata-katanya yang samar, tidak spesifik, bisa terkait dengan siapapun, seperti Pisces yang penuh kasih, namun seorang ibu dengan zodiak Capricorn juga penuh kasih. Dan berbagai contoh lainnya

Dalam penerapannya, orang hanya fokus terhadap bagian yang benar dari beberapa analisis umum. Astrolog mengandalkan kemampuan manusia untuk lebih mengingat bagian yang terkait dan melupakan ramalan yang meleset. Bahkan jika ada prediksi yang akurat, bisa jadi itu kebetulan belaka.

Mungkin anda sering merasakannya, saat ada ramalan yang tidak terkait dengan kejadian anda, maka akan dilupakan, namun jika ada ramalan yang kebetulan benar dengan situasi yang sedang dihadapi, maka akan ada ucapan, "Wah, bener banget nih!"

Efek inilah yang terus berjaya dari waktu ke waktu.



Saat anda membaca sebuah ramalan horoskop dan jiak itu benar, berarti ada 1/12 populasi dunia yang juga mengalami nasib serupa, jika populasi sekarang ada 7 milyar orang dan diasumsikan semua manusia lahir secara tersebar dalam 12 bulan, berarti 1/12 populasi manusia adalah 584 juta manusia, dan jika astrologi berkata hari ini seseorang akan putus dengan pasangannya, apa berarti 1/12 populasi di bumi putus ? Atau sinusitis akan kambuh, apakah ada 584 juta manusia lain yang kambuh sinusitisnya ?

Jika anda ingin mencoba sendiri untuk 'Debunk' astrologi. Mudah, tinggal ambil beberapa ramalan astrologi dari berbagai sumber. dan bandingkan. Saya akan mencoba ramalan 26 Juli untuk Cancer, zodiak saya.

#1 : Vemale.com
"Sakit tenggorokan membuat Anda susah makan"

#2 : ahtechno.com
"Anda sering melakukan perjalanan jauh, gunakan jaket"

#3 : Zodiak.web.id
"Masalah rumah tangga dapat membuat anda stress"

#4 : gemintang.com
"
Hubungan sosialmu akan semakin berkembang"

#5 : untukku.com
"Diet kalori lebih mudah diterapkan"

Hihi. 5 sumber untuk 1 zodiak yang sama, dengan 5 hasil berbeda.




Mari ke sisi ilmiahnya. Pertama, lihat daftar horoskop diatas, planet tata surya dan hubungannya dengan zodiak kita.

Dalam fisika, gravitasi dipengaruhi oleh massa dan jarak. Gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Semakin jauh sebuah objek dari kita, semakin kecil pula kekuatannya terhadap kita. Sekarang, jarak bumi ke Matahari, bulan, dan planet lainnya sangat jauh. Bagaimana bisa gravitasi mereka mempengaruhi nasib manusia langsung secara individu?

Jika benda langit yang paling dekat dengan bumi adalah bulan. Dan mengacu pada sifat gravitasi yang berbanding terbalik dengan jarak, harusnya pengaruh horoskop Cancer yang paling mempengaruhi dibanding zodiak yang lain, tapi para peramal itu bilang kekuatan pengaruh semua horoskop sama saja. Ada ketidaksinkronan dengan sifat gravitasi dalam fisika.

Gelombang elektromagnetik ? Dalam fisika, kita tahu bahwa elektromagnetik bergantung pada jarak dan muatan listrik yang ada. Secara keseluruhan, planet memiliki muatan netral. Jupiter mempunyai muatan listrik namun jauh. Jika Matahari (Leo) mempunyai gelombang terkuat dibanding yang lainnya, berarti pengaruh horoskop Leo lebih kuat dibanding yang lain, tapi kekuatan pengaruh semua horoskop sama saja, bukan?

Lalu, apa acuan "benda langit yang memiliki pengaruh sama rata terhadap kehidupan di bumi" ?

Astrologi lahir ketika manusia masih meyakini bahwa Bumi adalah pusat alam semesta atau geosentris, padahal, Matahari lah pusat tata surya (Heliosentris)

Menurut astrologi juga, tiap pagi tanggal kelahiran kita, matahari akan terbit dan melewati rasi bintang yang bersesuaian, Jika saya lahir tanggal 3 Juli, maka matahari terbit dan melewati rasi bintang Cancer. Benar. Tapi itu terjadi 2000 tahun lalu.

2000 tahun terakhir, rotasi Bumi ini membuat Bumi bergeser dari porosnya, sehingga rasi bintang bergeser 1 derajat setiap 72 tahun. Akibatnya, zodiak kita bergeser satu.



Bahaya yang paling mengkhawatirkan dari astrologi adalah uncritical thinking. Semakin seseorang menerima cerita anekdot, informasi yang dipilih dengan prinsip 'pilih yang mendukung dan abaikan yang tidak mendukung', dan omong kosong, maka semakin sulit pula orang tersebut berpikir jernih dan kritis.

Jika seseorang sudah sulit berpikir jernih dan kritis, maka akan mudah diberi informasi hoax  yang kebenarannya belum jelas, akan mudah untuk dibodohi orang lain. Singkatnya.

Cukup disini, mungkin saya akan membahas tentang ramalan golongan darah untuk berikutnya. Haha.

Sumber :
Kaskus : Ramalan Astrologi : Beneran atau omong kosong doang ?




:)