Thursday 16 April 2015

Moberly-Jourdain Incident, les fantômes du Trianon.

Moberly-Jourdain Incident, les fantômes du Trianon.
Oleh : Kanzia Rahman



     10 Agustus 1901, dua orang wanita yang mempunyai latar belakang yang berpendidikan sedang dalam perjalanan menuju istana Versailles yang megah dan besar. Didalam perjalannnya, mereka mengunjungi benteng kecil yang bernama Petit Trianon. Disinilah sebuah kejadian yang tidak mereka duga akan terjadi.


      
Sebelum terlalu jauh, mari mengenal dekat kedua wanita yang akan kita bicarakan nantinya.



Charlotte Anne Moberly, lahir di tahun 1846 dan merupakan anak kesepuluh dari lima belas bersaudara. Sang ayah, George Moberly adalah kepala sekolah dari Winchester College. Di tahun 1886, Moberly menjadi kepala sekolah pertama aula bagi perempuan muda, Saint Hugh College di Oxford, dan Jourdain diminta untuk menjadi asistennya

Sementara, Elenanor Jourdain adalah anak yang tertua dari sepuluh anak, wanita berkelahiran 1863 ini mempunyai seorang ayah yang juga pendeta, dan kedua kakaknya yang ahli matematika dan seorang sejarawan seni. Ia sendiri menjalankan sekolahnya sendiri dan menulis beberapa buku pada masa itu.

Kembali ke 10 Agustus 1901, dalam perjalanan mereka ke istana Versailles, mereka tidak terlalu memikirkan tentang istananya sendiri dan memutuskan untuk berjalan-jalan melalui taman ke Petit Trianon, sebuah benteng kecil yang letaknya tidak berjauhan dengan istana tersebut



Didalam perjalannya, mereka sampai di Grand Trianon dan menyadari bahwa bangunan itu tertutup untuk umum. Mereka menjadikan sebuah buku panduan traveller Baedeker dalam perjalanan mereka sebagai panduan, namun kedua wanita itu segera hilang setelah kehilangan jalan menuju jalan utama, Allée des Deux Trianons. Mereka melewati jalan ini dan menuju kearah yang mereka tidak ketahui sebelumnya.

Moberly melihat seorang wanita yang sedang menghembuskan pakaian putihnya dari jendela, sementara Jourdain melihat sebuah rumah petani dan bajak yang tergeletak didepan rumahnya. Kedua wanita ini merasakan sebuah perasaan yang tidak bisa mereka jelaskan, lalu mereka melihat beberapa pria yang sangat asing bagi mereka

Terlihat seperti tukang kebun istana, Moberly mendeskripsikan pria tersebut dengan jas panjang berwarna hijau abu-abu dan topi dengan tiga sudut, mereka berdua menanyakan kepada pria itu jalan untuk kembali ke Petit Trianon, dijawab dengan sebuah petunjuk untuk menuju jalan setapak yang sebelumnya tidak terlihat oleh mereka.

Setelah menusuri jalan itu, Jourdain melihat sebuah pondok dengan seorang wanita dan seorang anak perempuan didepan pondok. Moberly tidak bisa melihat mereka, namun bisa merasakan perubahan atmosfer disekitarnya. Ia juga menyadari bahwa suasana telah menjadi begitu hening dan sunyi

Perubahan pada atmosfer ini diiringi dengan perasaan tertekan yang semakin menekan mereka. Ditambah lagi dengan suhu yang cukup panas dan wewangian dari bunga-bunga. Kedua wanita itu merasa seperti orang sakit.

Jadi, mereka memutuskan untuk bersantai di bawah sebuah pohon terlebih dahulu

Moberly dan Jourdain bukan tipe wanita yang mudah panik. Keduanya berasal dari keluarga yang terpelajar dan biasa menanggapi sesuatu dengan tenang dan berpikiran jernih, rasional. Namun kali ini mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan mereka tidak bisa menjelaskannya.

Setelah beristirahat sejenak, keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Mereka menemukan sebuah gazebo. Lalu mereka menghampirinya.

Ketika sedang berjalan menuju gazeebo tersebut, mereka melihat seorang pria yang sedang duduk disitu. Mereka tidak tahu dari mana pria itu datang. Namun yang membuat mereka kaget adalah penampilannya yang cukup mengerikan. Wajahnya menyeringai dan terlihat seperti seseorang yang sedang menderita cacar.

Jourdain mengatakan :

"Pria itu memutar wajahnya perlahan-lahan, dan terlihatlah kalau wajahnya penuh dengan bintik-bintik seperti cacar. Kulitnya gelap dan ekspresinya terlihat seperti orang jahat. Walaupun aku tidak merasa ia sedang memperhatikan kami, namun aku bisa merasakan kejijikan yang luar biasa."
Tiba-tiba, terdengar sebuah teriakan yang menyatakan kalau mereka telah salah mengambil jalan. Suara itu ternyata berasal dari seorang pria tinggi bermata gelap. Rambutnya yang sedikit keriting terlihat menyembul dari balik sombrero yang dikenakannya.

Kedua wanita itu memutuskan untuk mengikuti sarannya. Lalu mereka membalikkan badan dan kembali ke jalur semula. Kemudian, mereka melihat sebuah jembatan kecil. Setelah berjalan melewati jembatan itu, mereka ternyata sampai ke sebuah taman.

Namun peristiwa aneh yang dialami belum selesai.

Di taman itu, Moberly melihat seorang wanita sedang duduk di sebuah bangku. Ia mengenakan pakaian model kuno dengan syal berwarna hijau pucat. Namun, Jourdain tidak bisa melihatnya.

Awalnya Moberly mengira kalau wanita itu seorang turis, namun ia menyadari kalau turis tidak mungkin mengenakan pakaian dengan model yang kuno seperti itu, Moberly percaya bahwa wanita itu adalah Marie Antoinette, ratu Perancis tahun 1755-1793.


Tiba-tiba seorang pria muncul dari salah satu bangunan disitu sambil membanting pintu. Pria itu mengatakan kepada Moberly dan Jourdain kalau gerbang menuju Petit Trianon ada di sebelah bangunan yang satunya. Ketika mereka berjalan memutar menuju sisi lain dari bangunan itu, mereka menemukan rombongan turis lainnya.

Perasaan tertekan yang terus menerus dirasakan mulai hilang dan semuanya kembali menjadi normal.


Setelah peristiwa ini, mereka pulang dan bergabung dengan para turis lainnya, mereka masih memiliki jadwal untuk teh sebelum kembali ke apartemen Jourdain.


Lalu, setelah meninggalkan Versailles, tidak ada dari Jourdain maupun Moberly yang menyebutkan insiden ini satu sama lain hingga satu minggu kemudian, Moberly membuat surat tentang perjalanan tersebut ke saudaranya, dan ia bertanya kepada Jourdain apakah ia berpikir bahwa Petit Trianon itu dihantui. Jourdain memberitahukannya bahwa ia berpikir hal yang sama.


3 bulan kemudian di Oxford, mereka membandingkan catatan mereka, dan melakukan penelitian atas sejarah dari Trianon, mereka menemukan bahwa 10 Agustus di tahun 1792, istana Tuileries di Paris dikepung, para penjaga istana ikut dibantai, keluarga kerajaan lari untuk mencari perlindungan.

Mereka mengunjungi kebun Trianon lagi dalam beberapa perjalanan, namun tidak dapat mengikuti langkah yang mereka telah ambil, begitupula dengan gazeebo ataupun jembatan yang hilang.

Moberly dan Jourdain berpikir bahwa, entah bagaimana, mereka telah melihat hantu keluarga kerajaan atau melihat kembali situasi di masa lalu. Ditambah dengan bukti bahwa Moberly melihat lukisan Marie Antoinette karya Wertmuller yang ternyata sangat mirip dengan wanita yang ia lihat sedang duduk di taman, bahkan pakaian yang dikenakan pun sama

Begitupula dengan pria dengan wajah cacar yang mereka temui yang sangat mirip dengan musuh Marie Antoinette yang bernama Comte de Vaudreul yang memiliki karakter wajah seperti itu, mereka juga menyimpulkan dua pria yang mengenakan jas panjang hijau abu-abu adalah penjaga istana pada masa Ratu Antoinette.

Di tahun 1911, Moberly dan Jourdain kemudian mempublikasikan pengalaman mereka dalam sebuah buku yang berjudul "An Adventure", mereka menggunakan pseudonim Elizabeth Morison dan Frances Lamont. Identitas dua penulis ini terungkap di tahun 1931 setelah kematian mereka. Setelah terungkap, para peneliti semakin tertarik menyelidiki kasus ini mengingat latar belakang mereka yang terpelajar.

Berbagai penjelasan muncul ke permukaan, seperti kemungkinan time slip yang tanpa sengaja membawa mereka kembali ke tahun 1789-1792 ketika terjadi peristiwa pengepungan istana Tuileries, sebagian lain mengatakan bahwa yang dilihat Moberly dan Jourdain adalah hantu dari masa lalu dan peristiwa ini disebut Ghosts of Versailles.

Teori lain menyebutkan bahwa peristiwa ini adalah Retrocognition, yaitu pengetahuan mengenai sebuah peristiwa di masa lampau yang tidak didapat dari hasil belajar, hanya sebuah fenomena paranormal yang tidak bisa dijelaskan dengan sains namun tidak juga berhubungan dengan hantu

Di tahun 1965, Philippe Julian memberikan sebuah penjelasan rasional bahwa di tahun kunjungan Moberly dan Jourdain, seorang pejabat setempat bernama Robert de Monstesquiou suka mengadakan pesta dimana para tamunya wajib mengenakan pakaian model kuno dan menampilkan tari-tarian, mungkin kedua wanita ini telah tanpa sengaja masuk ke tempat para tamu mengadakan latihan

Sementara itu, W.H. Salter pada tahun 1950 menyebutkan bahwa banyak deskripsi yang ditambahkan setelah kedua wanita ini melakukan penelitian tentang Petit Trianon pada tahun 1906, menurutnya, Moberly dan Jourdain telah membesar-besarkan pengalaman mereka.

Jadi, bagaimana pendapat anda ?



:)