Saturday 15 November 2014

Lead Masks Case, Analisa.

Lead Masks Case, Analisa.
Oleh : Kanzia Rahman


20 Agustus 1966, Jorge da Costa Alves menemukan dua sosok mayat di sebuah bukit di Rio De Janeiro, Brazil. Yang membuat aneh, kedua mayat tersebut mengenakan topeng timah dalam kematiannya..

Sebelum masuk ke pembahasan, mari kita melihat korban dengan lebih detail.


Manoel Pereira Da Cruz dan Miguel Jose Viana, itulah kedua nama mayat setelah polisi melakukan identifikasi lebih lanjut, kedua pria ini terobsesi oleh UFO, dan ditemukan meninggal tanpa sebab yang jelas di bukit Vintem, atau dalam bahasa Brazil, Morro do Vintem.

Ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran, mereka segera melaporkan kondisi mayat yang aneh dan tak biasa


"Dua orang mayat tergeletak bersebelahan, sedikit tertutup oleh rumput, mengenakan setelan formal dan memakai kacamata timah, dan sebuah mantel (jaket) tahan air, tidak ada tanda-tanda pertarungan atau tanda-tanda aneh pada kedua mayat, di sebelah mayat ditemukan dua buah handuk dan sebuah notebook dengan tulisan "16:30 estar no local determinado. 18:30 ingerir cápsulas, após efeito proteger metais aguardar sinal máscara""
 Melihat kondisi mayat yang aneh, Polisi melakukan rekonstruksi dengan narasi yang paling mungkin.

17 Agustus 1966, kedua pria yang bekerja sebagai teknisi televisi ini pergi keluar kota dari Campos dos Goytacazes dan mengatakan kepada keluarganya bahwa mereka akan membeli beberapa bahan elektronik untuk pekerjaan mereka.

Ada yang menyebutkan mereka membawa 2.300 Real Brazil, ada juga yang menyebutkan bahwa mereka membawa 3.000 Real Brazil.

Manoel dan Miguel menaiki bus dan tiba di Niteroi pukul 14.30 waktu setempat. Keduanya mampir di sebuah toko (atau bar), dan membeli sebuah mantel dan sebotol air minum lalu segera bergegas pergi, kemungkinan ke tempat penemuan mayat mereka, Bukit Vintem.

Pelayan di toko tersebut mengatakan bahwa Miguel sangat gugup dan seringkali melirik jam tangannya. Apa yang sedang mereka rencanakan ?

Mari kita melihat notebook yang polisi temukan.

"16.30, Berada di tempat yang disepakati.
 18.30, Menelan kapsul, Setelah efek, Melindungi Logam, Tunggu sinyal masker"
Lalu, Jorga da Costa Alves yang sedang bermain layang-layang di kawasan tersebut menemukan mayat mereka dan melaporkannya kepada polisi, kasus ini tak terselesaikan sampai sekarang.

Setelah melihat fakta yang ada di lapangan, mari kita masuk ke bagian terpenting post ini, analisa. Yap, saya tahu mungkin analisa ini tidak sehebat Sherlock Holmes atau Conan, namun mari kita mulai.

14. 30, Niteroi, 16.30 Berada di tempat yang telah disepakati. Inilah misteri pertama, jika tempat yang "telah disepakati" adalah Bukit Vintem, maka misteri ini terpecahkan. Mengapa ?




















Maaf jika agak kurang jelas, namun dari screenshot diatas sudah cukup jelas.

Niteroi menuju Bukit Vintem, jika mereka memulai perjalanan dengan sebuah transportasi umum, maka saya asumsikan mereka akan lanjut dengan transportasi umum juga.

21 menit (berdasarkan google maps) untuk menuju Praca XV, lalu melanjutkan perjalanan lagi.

Opini saya, mereka melanjutkan perjalanan selama 39 menit dengan 11 kali berhenti menggunakan sebuah transportasi umum bernomor 2345 dan sampai di Avenida Dom Helder, Camera proximo ao 104, lalu memutar balik ke Avenida Dom Helder, Camera Proximo ao 28.

Saya juga kurang mengerti apa itu Avenida Dom Helder, namun sebuah petunjuk dari www.riosmartcity.com mengindikasikan bahwa tempat itu adalah sejenis terminal bus.

Dari Avenida Dom Helder Camara proximo ao 28, Mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju Praia Do Dende dengan transportasi bernomor 696 selama 22 menit.

Sampai, mereka turun di Rua Souza Barros próximo ao 401 sementara 696 tetap melaju, perlu waktu 17 menit untuk menuju Rua Bolivia.

Mereka berjalan menuju R. Visc. de Itabaiana sejauh 300 meter, lalu berbelok ke Bukit Vintem.


Dengan catatan diatas, maka kita bisa perkirakan mereka menempuh perjalanan selama :
21 + 39 + 22 + 17 = 99 Menit, atau kira-kira satu setengah jam, inipun belum lengkap.

Mereka terlihat terakhir kali pada pukul 14.30 di Niteroi, ditambah 99 menit dari catatan diatas, maka mereka akan sampai di Morro do Vintem pada 16.09. Ingat, belum lengkap
Jadi, mereka akan tiba di Bukit Vintem sekitar pukul 16.20-16.30. Tepat seperti apa yang ada di notebook yang ditemukan.

Namun, kapsul apa yang mereka telan ? Mereka menelannya bersama dengan sebotol air yang mereka beli di salah satu toko di Niteroi.

Sebuah analisa dikemukakan oleh teman saya, dimana mereka memasukkan kapsul kedalam botol air lalu meminumnya, tapi yang dikatakan olehnya selanjutnya agak kurang rasional, dimana salah satu dari Miguel atau Manoel secara iseng membasahi muka lainnya dengan air tersebut, lalu mereka mengenakan kacamata timah untuk melindungi diri, namun terjadi infeksi dan kedua orang tersebut meninggal.

Namun, bagaimana jika ini semua terjadi karena seorang pembunuh ?

Mengapa saya bisa berasumsi demikian ? Karena mereka menandatangani sebuah faktur yang mensyaratkan mereka untuk mengembalikan botol yang mereka beli untuk mendapatkan diskon, entah seperti apa.

Jadi begini misalnya, mereka diarahkan oleh sang pembunuh untuk ke bukit Vintem dengan iming-iming melihat UFO disana, lalu mereka dibunuh dengan racun, tidak terlalu mudah apabila pelakunya sendirian.

Oh iya, saya lupa menambahkan fakta dimana mereka berdua adalah seorang yang fanatik terhadap UFO, dan di bukit Vintem sendiri sering mendapat kabar penampakan UFO.

Ironisnya, para petugas otopsi tidak sempat mengotopsi bagian dalam tubuh korban karena sedang penuh saat itu. Membiarkan organ dalam korban membusuk dan tidak dapat mengambil kesimpulan apapun.

Dua buah handuk, apa yang dilakukan benda seperti itu disana ?

Jika ada dua orang yang sedang berpergian membawa handuk, apa yang kira-kira anda pikirkan ?

Cuaca yang terlampau panas, atau akan datangnya hujan, setidaknya handuk bisa melindungi diri dari kedua hal tersebut.

Dari sekian banyak dugaan, muncul dugaan terkuat.

Penelitian oleh Charles Bowen dari piring terbang, Tentang menemukan penjelasan yang paling mungkin. Bowen menemukan bahwa Cruz dan Viana, dengan teman mereka, Elcio Gomes, membangun beberapa jenis mesin di kebun belakang Cruz 'yang meledak. Bowen juga menemukan bahwa seorang pria lain yang bekerja sebagai tukang listrik ditemukan di atas bukit lainnya yang dekat dengan bukit di mana mayat dua pria itu ditemukan empat tahun sebelumnya. Pria ini juga mengenakan topeng timah mirip dengan dua laki-laki pada tahun 1966.

Salah satu hal
yang menghubungkan tiga orang adalah bahwa mereka dimiliki kelompok yang dikenal sebagai "Scientific Spiritualis", orang-orang di daerah yang dikenal untuk mengambil obat psychedelic karena mereka percaya bahwa obat akan memicu pengalaman spiritual.

Penyebab yang paling mungkin
dari kematian adalah overdosis obat. Orang-orang pergi ke bukit di mana mereka mengambil obat psychedelic, overdosis dan meninggal. Topeng timah dapat dijelaskan oleh tulisan-tulisan yang ditemukan di bengkel Viana, bersama dengan alat dan masker minyak mentah dipotong dari timah. Viana menyoroti dalam tulisan-tulisan ayat-ayat-Nya yang berkaitan dengan "Luminosity Intens" berkaitan dengan roh. Kemungkinan topeng lead adalah untuk melindungi kedua orang ini dari dugaan terangnya cahaya.


Itulah sebabnya mereka meninggal dalam kondisi tidur, tanpa perlawanan, mereka ingin mendapatkan sebuah efek perjalanan spiritual yang berujung kematian..

Dengan kesimpulan bunuh diri, maka seharusnya seluruh pertanyaan dibawah akan terjawab.


Mengapa ada sebotol air mineral kosong didekat mereka ?
Mereka meminum isinya selagi dalam perjalanan dan untuk menelan kapsul yang mereka siapkan.


Mengapa uang mereka ikut raib ?
Karena mereka menghabiskannya untuk biaya transportasi.

Mengapa mereka mengenakan topeng timah ?
Mereka beranggapan bahwa akan ada cahaya yang besar dalam pengalaman spiritual mereka, mungkin ?

Tapi tunggu, apa ada seseorang yang repot-repot mengeluarkan semua peralatannya sebelum bunuh diri ?


Dua buah handuk, sebotol air kosong, sebuah kertas notebook, dan tentu saja sang alat utama, Topeng timah..


Lihatlah bagaimana sebuah ilustrasi diatas menggambarkannya..

Ditambah, dengan lokasi yang berada diantara semak-semak yang cukup tinggi, apa mereka sedang menunggu seseorang ?

Maksud saya begini.

Kedua orang tersebut datang ke Bukit Vintem pada pukul 16.30, mencari tempat untuk duduk dan meregangkan kaki, mengecek kembali jadwal mereka, mungkin sedikit membolak-balikkan kertas tersebut, mengeluarkan dua buah handuk dan mengenakan kacamata timah untuk melindungi diri dari sinar radiasi.

Jika yang dimaksud adalah radiasi matahari, maka itulah alasan mengapa mereka menggunakan kacamata timah.

Namun, ketiadaan darah ataupun bekas kekerasan merupakan titik tersulit dalam kasus ini..

Tetapi, mari kita putarbalikkan kata-kata pada notebook korban.

"16:30 estar no local determinado. 18:30 ingerir cápsulas, após efeito proteger metais aguardar sinal máscara"

Sedikit bereksperimen, saya mencoba memutarbalikkan kedua arti.
menunggu sinyal topeng, melindungi logam, setelah efek, menelan kapsul di lokasi yang ditentukan
Dan itulah yang saya temukan.

Sinyal topeng seperti apa ? Logam apa yang dilindungi ? Kapsul apa yang ditelan ?

Atau
Di lokasi yang ditentukan, menunggu sinyal topeng, melindungi logam, menelan kapsul setelah efek.

Saya kembali berasumsi.

Sinyal topeng, jika yang dimaksud dengan topeng adalah kacamata timah mereka, maka kemungkinan besar mereka menunggu matahari. Apa polisi menemukan jam tangan pada mereka berdua ? Dari sumber-sumber yang saya baca, tidak ada.

Namun, saya sendiri kurang tahu bagaimana mengetahui waktu lewat kacamata timah dan matahari, saya mematahkan teori saya sendiri.

Apapun itu, nampaknya teori bunuh diri merupakan analisa dan dugaan terkuat dalam kasus ini.. maka dari itu, saya memutuskan untuk menutup kasus ini di blog saya dengan kesimpulan bunuh diri..




 Case Closed.

(xfile-enigma.blogspot.com)
(WikiPedia)
(RioSmartCity)